Málaga Club de Futbol adalah klub sepakbola Spanyol yang bermarkas di daerah Málaga, Andalusia. Tanggal 25 Mei 1948 klub Málaga mendirikan klub cadangan yakni klub CD Santo Tomás yang kemudian berganti nama menjadi klub Atlético Malagueño. Musim 1959/1960, Malaga dan CA Malagueño bermain bersama di kompetisi tingkat ketiga Spanyol. Karena hal tersebut, kedua klub akhirnya memisahkan diri dan terdaftar sebagai klub independen. Tahun 1992 CD Málaga akhirnya dibubarkan karena kesulitan keuangan sementara klub CA Malagueño masih terus bekarir di kompetisi Liga Spanyol. Musim 1992/1993 CA Malagueño bermain di Divisi Tercera Grup 9 yang di akhir musim berhasil promosi ke Segunda División B. Namun musim berikutnya CA Malagueño terdegradasi dan akhirnya klub tersebut juga menghadapi kesulitan keuangan seperti pendahulunya klub Malaga.
Club Atlético Malagueño
Tanggal 29 Juni 1994 CA Malagueño berganti nama menjadi Málaga Club de Futbol SAD atau yang dikenal sekarang ini dengan Malaga CF. Meskipun Malaga tidak pernah bermain di Liga Champions, karirnya sudah cukup terbilang sukses di era tahun 2000-an di bawah kepemimpinan Peiró Joaquín. Malaga membuat penampilan terbaiknya di kompetisi Eropa dengan berhasil meraih Piala Intertoto tahun 2002 dan musim 2002/2003 Malaga berhasil melaju sampai ke babak perempatfinal Piala UEFA sebelum tersisih dari klub Portugal, Boavista.
Setelah Peiró pensiun, Malaga juga mulai tidak konsisten di liga. Setelah berhasil naik ke La Liga musim 1999/2000, Malaga hanya mampu bertahan selama tujuh musim di kancah La Liga karena musim 2005/2006 Malaga hanya bisa finish di dasar klasemen.
Di tahun yang sama, mantan presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz membeli 97% saham Malaga dan menunjuk putranya, Fernando Sanz menjabat sebagai presiden klub Malaga. Menghabiskan dua musim di Segunda Division, Malaga naik lagi ke La Liga untuk mengikuti musim 2008/2009 dan berhasil finish di pos kedelapan. Namun menjalani musim 2009/2010 Malaga harus bekerja keras agar bisa selamat dari zona degradasi dan akhirnya bisa finish di pos ke-17 setingkat diatas zona degradasi.
Juni 2010 Fernando Sanz akhirnya menjual klub Malaga kepada seorang investor asal Qatar yaitu Abdullah bin Nasser bin Abdullah Al Ahmed Al Thani yang juga menjabat sebagai presiden baru Malaga tanggal 28 Juli 2010. Pihak klub pun akhirnya merombak managemen dengan mendatangkan Jesualdo Ferreira sebagai pelatih baru di Malaga menjalani musim 2010/2011. Namun beliau harus dipecat setelah serangkaian hasil buruk yang dilalui Malaga. Pelatih asal Chili, Manuel Pellegrini akhirnya mengambil kendali Malaga ketika klub berada di zona degradasi. Berkat Pellegrini, Malaga berhasil bangkit dan finish di pos ke-11 La Liga. Menjalani musim 2011/2012, pihak managemen Malaga tetap mempercayai Pellegrini untuk membawa Malaga ke gerbang kesuksesan.
0 komentar:
Posting Komentar